Bakso Legend "Cak Ronto" Kembali Memikat Pelanggan

Sosok pria paruh baya yang duduk santai di bangku kayu sebuah warung itu bernama Cak Ronto. Sapaan akrab yang biasa diutarakan masyarakat sekitar Kecamatan Lawang Kabupaten Malang ini ternyata sudah mulai meluas. Lewat warung bakso kuno yang ia miliki, Cak Ronto semakin dikenal para penikmat bakso khas Malang. Bukan hanya di Lawang atau sekitar Malang, para pecinta kuliner seringkali sengaja mampir di warung ini karena mendengar kabar dari mulut ke mulut. Cita rasa pentol bakso Cak Ronto memang berbeda. Gurihnya khas dengan bumbu yang tidak berlebihan dan tekstur daging yang khas. Ada tiga jenis pentol yang disajikan, pentol halus, pentol isi daging cincang, dan pentol kasar. Pentol berkuah yang disajikan dengan mi suun, tahu, serta gorengan selalu ludes diserbu pelanggan. Tak jarang Cak Ronto pulang ke rumahnya untuk mengambil stok gorengan dan menu lain yang kehabisan. Para pelanggannya pun dengan sabar menunggu sembari menunggu giliran mengantri pesanan.

Sudah bertahun-tahun Cak Ronto berjualan bakso di kawasan pasar Lawang dekat dengan perkebunan teh. Tak sulit menemukan warung sederhana yang hanya beratapkan terpal tersebut. Di depan apotek, kalimat yang biasa digunakan sebagai ancer-ancer lokasinya. Warung bakso Cak Ronto sudah menduduki tempat yang sama sejak awal. Rupanya Cak Ronto tidak mau para pelanggannya kebingungan mencari warung tersebut jika kemudian ia pindah. Walaupun sangat sederhana, Cak Ronto dan pelanggannya sangat nyaman menikmati semangkuk bakso hangat di tengah dinginnya udara Lawang. Memang, hawa dingin sangat mendukung kuliner sedap satu ini. Siapa yang tahan untuk tidak menikmati sedapnya bakso berkuah, apalagi ditambah pedasnya sambal khas warung legend satu ini.

Saat ini, Cak Ronto sudah tidak lagi sendirian seperti pada masa awal berjualannya. Anak laki-laki sulungnya senantiasa menemani dan ikut membuatkan teh untuk para pelanggan. Sesekali mereka bergurau dengan pelanggan, juga dengan pemilik warung pangsit sebelahnya. Cak Ronto yang sebenarnya sudah berumur masih tampak awet muda. Mungkin, keramahan dan sikap supel yang ia miliki membuat beban hidupnya terangkat hingga tampak selalu bahagia. Kelebihan ini rupanya diminati para pelanggan hingga semakin banyak langganan warung bakso ini. "Pun supe mbungkus, nggeh" kalimat ringan yang biasa ia lontarkan pada pelanggannya yang tampak menikmati semangkuk bakso hangat. Saya sendiri selalu membungkus beberapa pentol dan gorengan tanpa kuah untuk dicamil dengan kecap dan dijadikan cilok, camilan khas malang yang mirip dengan bakso. Pentol Cak Ronto memang terlalu elite untuk dijadikan cilok, tapi saya selalu suka dengan gurih rasanya.

"Alhamdulillah, sudah semingguan ini buka" ucap Cak Ronto ketika kami menanyakan kabar warungnya. Ternyata warung bakso Cak Ronto sempat tutup selama adanya pandemi. Beliau akhirnya membuka dan menyajikan kembali bakso yang sudah ditunggu-tunggu para pelanggan. Warung ini dibuka, bertepatan dengan dibukanya Kota Malang dari psbb dan diberlakukannya New Normal. Sehingga para pengendara yang kebetulan melewati pasar Lawang pun bisa mampir dan melepas lelah sejenak. Bakso Cak Ronto ini memiliki kuah khas yang berbeda dari yang lain. Pelanggan yang baru pertama mencoba pun pasti akan selalu ingat dan terngiang kesan pertama mencicipinya. Sepulang dari sana pun, saya sendiri jadi bertekad untuk mampir lagi di lain hari. Semoga warung bakso Cak Ronto semakin laris manis dan membuka cabang di mana-mana, agar saya tak lagi jauh jika kangen mencicipinya. Hihihi. (Jember, 24 Juni 2020)

Komentar

  1. Waahh, jadi pengen menikmati bakso Cak Ronto di Lawang.. uwenak kayanya.. 😍

    BalasHapus

Posting Komentar